assalaamualaikum, semoga senantiasa dalam keadaan sehat selalu. kali ini saya akan berbagi kisah dengan kalian teman pembaca yang budiman. mungkin ada dari kalian yang sudah mengenal istilah cloud computer, remote computer, mouse bluetooth atau wireless jauh sebelum tekhnologi ini ada. begitupun dengan saya sebagai satu-satunya yang menyaksikan sejarah laptop dan mouse meluncur. berikut ini kisahnya.
suatu pagi yang cerah, sama seperti sebelumnya dimana saya dan teman saya sebut saja HR masih sibuk mengerjakan pekerjaan menghitung data penelitian mahasiswa semester delapan sebagai salah satu tugas akhir untuk menyelesaikan studinya. sudah seminggu lebih kami bekerja seperti staff administrator di dalam ruangan penuh dengan kesibukan yang kami sebut kantor-kantoran. berhadapan dengan data-data statistik dan angka-angka tanpa henti. dimulai dari pagi hari hingga larut malam begitu seterusnya hingga semua data mahasiswa yang kami kerjakan selesai. pada waktu itu, masih ada beberapa data lagi yang tersisa dan kami berdua masih harus menyelesaikannya secepat mungkin dengan harapan besar dapat keluar dari lingkaran rumit tanpa ampun. setidaknya hanya untuk bernafas sejenak.
Rabu pagi dibulan April 2015, kami berdua sedang sibuk melanjutkan pekerjaan kami. Masing- masing dari kami mengambil bagian data yang akan dikerjakan. Suasana diruangan itu benar- benar hening. tanpa musik, tanpa percakapan sedikitpun kecuali irama dari jari jemari yang menari diatas papan ketik perangkat laptop. Pandangan kami hanya terfokus tepat ke layar lembar kerja perangkat desktop portable, layaknya seorang gamer yang sedang asik dengan permainannya. Tanpa terasa 30 menit sudah berlalu, akhirnya beberapa datapun terselesaikan dan masih ada lagi data lainnya yang sedang menunggu giliran. seakan memaksa kami untuk terus bekerja berpacu dengan kecepatan dan waktu. disisi lain, aura negatif didalam ruangan itu meningkat drastis dan terus menerus mengalami peningkatan seiring dengan perjalanan waktu. Alunan jemari pada papan ketik yang awalnya terdengar lembut, lambat laun menjadi seperti derap tapak kuda yang tak beraturan. Setelah beberapa menit terperangkap dalam suasana yang penuh sesak, tiba-tiba phonsel milik HR berdering. tekanan aura energi negatif disekitar kami menurun untuk sesaat tergantikan dengan percakapan singkat via phonsel antara HR dan salah seorang klientnya "iya..iya.. Sudah selesai de. Kemari jo jam sepuluh datang ambil datamu. Nanti disini saya printkan datamu, iyo..waalaikum salaam" kata HR sambil menutup percakapan dengan senyum tumpul di bibirnya. setelah itu, Ia pun kembali terfokus pada pekerjaannya. beberapa menit kemudian, suara aneh tiba-tiba kembali muncul dari tempat HR. suara yang begitu mengganggu pendengaran. Bukan suara jemari pada papan ketik melainkan suara touchpad dan klik mouse yang bergantian. "Tap..tap..tap"... Sekilas suara itu mirip dengan suara cangkang balpoint yang pecah terinjak, diiringi dengan suara klik cepat pada perangkat mouse berkali-kali "klik..klikk.. Hanya saja, cara klik HR jauh berbeda dengan pengguna pada umumnya. Ia menggunakan segenap kekuatan jiwa raga layaknya sang super hero hulk yang sedang mengamuk. Sambil menggerutu "huh... Takancing lagiii.. Mouse ngadat, tai B***I". Atmosfer dan waktu seakan-akan terhentikan oleh amukan sang HR. Melihat sifat HR yang seperti itu akhirnya saya memutuskan untuk membantunya keluar dari permasalahan yang dihadapinya. selain itu untuk mencegah perlakuan HR yang mungkin berlebihan, sekaligus mengakhiri suasana yang penuh dengan sesak ini. Sayangnya sebelum semua niatku terlaksana, pemandangan penghancuran itu datang lebih awal. Dimulai dari barang yang ada di sekelilingnya, hingga perangkat laptop dan mouse yang berada depannya ikut meluncur bebas tepat ke arah keranjang sampah yang telah terisi penuh dengan tumpukan kertas bekas hingga akhirnya jatuh berserakan kelantai. HR dengan kedua tangan dipinggang layaknya gambaran seorang raja yang sadis dan lalim berkoar-koar dengan suara lantang meneriaki perangkat laptop dan mouse yang tergeletak dilantai. " hai..hai... itu toh yang kau mau"(central sulawesi style). Sementara saya hanya terdiam sambil menggeleng-geleng kepala dan menghentikan pekerjaanku sejenak. sementara suasana saat itu pelahan-lahan mulai terkendali. Kami berdua kembali duduk ditempat kami masing- masing dan bergeges mengambil minum. Kami seakan-akan hanyut dalam susana itu, Sesekali ku helai nafas panjang melihat kejadian tersebut. Sementara HR hanya duduk terdiam, pandangannya tertuju pada perangkat laptop dan mouse yang masih tergeletak dilantai. seketika cahaya mouse tiba-tiba berkedap-kedip menandakan bahwa benda mungil itu telah siap digunakan kembali. kami berdua menatap benda tersebut dengan sikap aneh keheranan, penuh dengan tanda tanya dikepala. mungkin kami sedang berfikir mengenai hal yang sama. entah kapan mouse yang ngadat itu bisa kembali berfungsi . HR menoleh kepadaku dengan nada lucu seakan ingin melepaskan tawanya. Tanpa menunggu lama akupun memulainya dengan gelagak tawa dan ia pun akhirnya ikut menertawakan kejadian itu. "Hahaha". Kami berdua tertawa terbahak-bahak hingga memenuhi ruangan. Suasana kali ini benar-benar telah berbeda layaknya kemarau yang tersiram air hujan. Begitu riang bahkan kami sempat melupakan kesibukan kami masing- masing untuk beberapa saat. kami terdiam dan kemudian tertawa lagi karena bayangan dari kejadian aneh tersebut benar-benar melekat kuat didalam ingatan kami berdua. lebih anehnya lagi, tidak satupun dari peralatan perangkat laptop HR rusak atau terlepas karena benturan. Bahkan perangkat laptop dan mouse itu bisa kembali difungsikan oleh HR tanpa kendala.. "Hahaha...." kamipun melanjutkan tawa.
seperti itulah sejarah singkat dari perangkat laptop dan mouse terbang versi Arham Alpian. meski tidak memberikan arti, setidaknya dibalik itu semua ada hal yang bisa diambil sebagai pelajaran. terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca tulisan ini. wassalam....
suatu pagi yang cerah, sama seperti sebelumnya dimana saya dan teman saya sebut saja HR masih sibuk mengerjakan pekerjaan menghitung data penelitian mahasiswa semester delapan sebagai salah satu tugas akhir untuk menyelesaikan studinya. sudah seminggu lebih kami bekerja seperti staff administrator di dalam ruangan penuh dengan kesibukan yang kami sebut kantor-kantoran. berhadapan dengan data-data statistik dan angka-angka tanpa henti. dimulai dari pagi hari hingga larut malam begitu seterusnya hingga semua data mahasiswa yang kami kerjakan selesai. pada waktu itu, masih ada beberapa data lagi yang tersisa dan kami berdua masih harus menyelesaikannya secepat mungkin dengan harapan besar dapat keluar dari lingkaran rumit tanpa ampun. setidaknya hanya untuk bernafas sejenak.
Rabu pagi dibulan April 2015, kami berdua sedang sibuk melanjutkan pekerjaan kami. Masing- masing dari kami mengambil bagian data yang akan dikerjakan. Suasana diruangan itu benar- benar hening. tanpa musik, tanpa percakapan sedikitpun kecuali irama dari jari jemari yang menari diatas papan ketik perangkat laptop. Pandangan kami hanya terfokus tepat ke layar lembar kerja perangkat desktop portable, layaknya seorang gamer yang sedang asik dengan permainannya. Tanpa terasa 30 menit sudah berlalu, akhirnya beberapa datapun terselesaikan dan masih ada lagi data lainnya yang sedang menunggu giliran. seakan memaksa kami untuk terus bekerja berpacu dengan kecepatan dan waktu. disisi lain, aura negatif didalam ruangan itu meningkat drastis dan terus menerus mengalami peningkatan seiring dengan perjalanan waktu. Alunan jemari pada papan ketik yang awalnya terdengar lembut, lambat laun menjadi seperti derap tapak kuda yang tak beraturan. Setelah beberapa menit terperangkap dalam suasana yang penuh sesak, tiba-tiba phonsel milik HR berdering. tekanan aura energi negatif disekitar kami menurun untuk sesaat tergantikan dengan percakapan singkat via phonsel antara HR dan salah seorang klientnya "iya..iya.. Sudah selesai de. Kemari jo jam sepuluh datang ambil datamu. Nanti disini saya printkan datamu, iyo..waalaikum salaam" kata HR sambil menutup percakapan dengan senyum tumpul di bibirnya. setelah itu, Ia pun kembali terfokus pada pekerjaannya. beberapa menit kemudian, suara aneh tiba-tiba kembali muncul dari tempat HR. suara yang begitu mengganggu pendengaran. Bukan suara jemari pada papan ketik melainkan suara touchpad dan klik mouse yang bergantian. "Tap..tap..tap"... Sekilas suara itu mirip dengan suara cangkang balpoint yang pecah terinjak, diiringi dengan suara klik cepat pada perangkat mouse berkali-kali "klik..klikk.. Hanya saja, cara klik HR jauh berbeda dengan pengguna pada umumnya. Ia menggunakan segenap kekuatan jiwa raga layaknya sang super hero hulk yang sedang mengamuk. Sambil menggerutu "huh... Takancing lagiii.. Mouse ngadat, tai B***I". Atmosfer dan waktu seakan-akan terhentikan oleh amukan sang HR. Melihat sifat HR yang seperti itu akhirnya saya memutuskan untuk membantunya keluar dari permasalahan yang dihadapinya. selain itu untuk mencegah perlakuan HR yang mungkin berlebihan, sekaligus mengakhiri suasana yang penuh dengan sesak ini. Sayangnya sebelum semua niatku terlaksana, pemandangan penghancuran itu datang lebih awal. Dimulai dari barang yang ada di sekelilingnya, hingga perangkat laptop dan mouse yang berada depannya ikut meluncur bebas tepat ke arah keranjang sampah yang telah terisi penuh dengan tumpukan kertas bekas hingga akhirnya jatuh berserakan kelantai. HR dengan kedua tangan dipinggang layaknya gambaran seorang raja yang sadis dan lalim berkoar-koar dengan suara lantang meneriaki perangkat laptop dan mouse yang tergeletak dilantai. " hai..hai... itu toh yang kau mau"(central sulawesi style). Sementara saya hanya terdiam sambil menggeleng-geleng kepala dan menghentikan pekerjaanku sejenak. sementara suasana saat itu pelahan-lahan mulai terkendali. Kami berdua kembali duduk ditempat kami masing- masing dan bergeges mengambil minum. Kami seakan-akan hanyut dalam susana itu, Sesekali ku helai nafas panjang melihat kejadian tersebut. Sementara HR hanya duduk terdiam, pandangannya tertuju pada perangkat laptop dan mouse yang masih tergeletak dilantai. seketika cahaya mouse tiba-tiba berkedap-kedip menandakan bahwa benda mungil itu telah siap digunakan kembali. kami berdua menatap benda tersebut dengan sikap aneh keheranan, penuh dengan tanda tanya dikepala. mungkin kami sedang berfikir mengenai hal yang sama. entah kapan mouse yang ngadat itu bisa kembali berfungsi . HR menoleh kepadaku dengan nada lucu seakan ingin melepaskan tawanya. Tanpa menunggu lama akupun memulainya dengan gelagak tawa dan ia pun akhirnya ikut menertawakan kejadian itu. "Hahaha". Kami berdua tertawa terbahak-bahak hingga memenuhi ruangan. Suasana kali ini benar-benar telah berbeda layaknya kemarau yang tersiram air hujan. Begitu riang bahkan kami sempat melupakan kesibukan kami masing- masing untuk beberapa saat. kami terdiam dan kemudian tertawa lagi karena bayangan dari kejadian aneh tersebut benar-benar melekat kuat didalam ingatan kami berdua. lebih anehnya lagi, tidak satupun dari peralatan perangkat laptop HR rusak atau terlepas karena benturan. Bahkan perangkat laptop dan mouse itu bisa kembali difungsikan oleh HR tanpa kendala.. "Hahaha...." kamipun melanjutkan tawa.
seperti itulah sejarah singkat dari perangkat laptop dan mouse terbang versi Arham Alpian. meski tidak memberikan arti, setidaknya dibalik itu semua ada hal yang bisa diambil sebagai pelajaran. terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca tulisan ini. wassalam....